PIO,
apa dan ruang lingkupnya?
Mungkin kata “Psikologi” cukup familiar ditelinga kita, psikologi sendiri
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berbicara tentang proses berpikir dan
perilaku manusia (Muchinsky, 2010: 2). Adapun tulisan kali ini akan lebih
berbicara sepintas tentang salah satu cabang dari ilmu psikologi, yaitu
psikologi Industri dan Organisasi. Dimana, dalam tulisan ini mendiskusikan
tentang apa itu psikologi Industri dan Organisasi, serta juga berbicara tentang
ruang lingkup dan pokok bahasan dari psikologi Industri dan Organisasi atau
lebih dikenal dengan istilah PIO, serta tidak ketinggalan juga berbicara
tentang hubungan PIO dengan keilmuan lain, baik yang merupakan cabang Psikologi
maupun ilmu yang lainnya seperti manajemen, hukum.
Terlintas dipikiran kita, bahwa ketika
mendengar PIO (Psikologi Industri dan Organisasi) maka yang terbayang adalah
dunia industri atau pabrikan, sebenarnya pikiran ini juga tidak ada salahnya.
Akan tetapi, penjelasan yang lebih detail disampaikan oleh Cascio (2001 dalam
Rothmann dan Cooper, 2008: 1) bahwa psikologi Industri dan Organisasi adalah
salah satu cabang terapan dari ilmu psikologi yang berfokus pada studi tentang
perilaku manusia dalam konteks dunia kerja, organisasi serta terkait dengan
produktivitas. Lebih lanjut, Muchinsky (2010: 3) menambahkan bahwa dari
perspektif professional atau praktisi, PIO lebih dipandang sebagai sebuah
aplikasi dari pemahaman tentang ilmu psikologi untuk menyelesaikan masalah di
dunia kerja. Sehingga, jika pendekatan akademisi dimana terfokus pada
penelitian-penelitian untuk menemukan jawaban, dan juga digabungkan dengan
pendekatan praktisi yang lebih terfokus pada aplikasi suatu konsep pada kehidupan
nyata, maka seringkali model pendidikan yang dilakukan di PIO lebih bersifat scientist-practitioner
model (Muchinsky, 2010: 3).
Selanjutnya, setelah kita mendapatkan
penjelasan tentang apa itu PIO, maka pertanyaan berikutnya yang muncul adalah
apa saja yang didiskusikan dalam PIO itu sendiri. Jika diawal dijelaskan bahwa
PIO adalah terapan dari ilmu psikologi dalam konteks dunia kerja, maka terdapat
beberapa poin yang bisa kita tarik disini. Pertama, psikologi sebagai ilmu yang
mempelajari ilmu perilaku di dunia kerja, dimana dunia kerja tidak terlepas
dari yang namanya organisasi, maka PIO juga akan berbicara tentang
Organisasi itu sendiri, dimana disini mulai dari berbicara tentang teori-teori
organisasi, desain organisasi, budaya organisasi, perilaku organisasi,
perubahan dan pengembangan organisasi. Selanjutnya, bahwa jika melihat trend
yang terjadi dewasa ini, bahwa organisasi akan berjalan efektif jika terjalin
interaksi dalam kelompok-kelompok kerja, maka kajian PIO juga meliputi
interaksi individu di dalam kelompok, dimana pokok bahasannya
biasanya terkait dengan dinamika kelompok, proses kelompok dan komunikasi dalam
kelompok. Berikutnya, yang tidak kalah penting adalah bahwa psikologi
mempelajari tentang manusia, maka kajian diskusi dari PIO juga meliputi aspek individu,
dimana hal ini meliputi aspek rekruitmen dan seleksi, perencanaan karir,
pengembangan individu, proses belajar dalam organisasi atau dalam istilah awam
kajian-kajian ini seringkali bersinggungan dengan yang disebut “manajemen sumber
daya manusia”. Sehingga, terdapat tiga poin ruang lingkup yang menjadi kajian
PIO yaitu organisasi, kelompok dan juga individu.
Lebih lanjut, tidak dapat dipungkiri
bahwa PIO tidak bisa terlepas dari cabang psikologi yang lain. Dimana yang
paling inti adalah psikologi sosial, jika kita lihat kajian-kajian dari PIO
banyak menggunakan teori-teori psikologi sosial seperti teori medan dari Lewin
contohnya. Beberapa cabang lain juga memiliki kontribusi contohnya dalam kajian
individu dan mengelola konflik di tempat kerja, PIO juga akan belajar banyak
dari Psikologi klinis, begitu pula juga terkait dengan psikologi pendidikan dan
perkembangan dimana dalam memberikan pelatihan maka kita juga mempertimbangkan
aspek-aspek belajar pada orang dewasa. Selain mendapatkan masukan dari dalam
cabang ilmu psikologi itu sendiri, dalam aktivitas sehari-hari seorang praktisi
PIO juga banyak masukan dari berbagai cabang ilmu seperti Ergonomi, Manajemen,
Sosiologi dan Hukum serta cabang ilmu yang lainnya. Hal ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa PIO dalam melakukan studi tidak bisa secara egois melepaskan
diri atau merasa superior, karena PIO juga mendapatkan banyak kontribusi dari
ilmu-ilmu yang lainnya pula.
Titik awal perkembangan psikologi
sebagai suatu ilmu ditandai dengan didirikannya laboratorium psikologi pertama di University of Leipzing,
Jerman dengan percobaan Wundt Illusion, 1879.
Sejarah Perkembangan secara Umum
Kemungkinan penerapan
psikologi umum di industri sudah mulai dilihat pada permulaan abad ke 20 ini.
Tahun 1901, Walter Dill Scott berbicara tentang kemungkinan penggunaan
psikologi dalam periklanan. Tahun 1903 ia menerbitkan bukunya The Theory of
Advertising, yang dipandang sebagai buku pertama yang membahas tentang
psikologi dengan suatu aspek dari dunia kerja (Schultz, 1982, halaman. 8) Tahun
1913 terbit buku lain dengan judul The Psychology of Industrial Efficiency yang
ditulis oleh Hugo Muensterberg, seorang psikolog Jerman yang mengajar di
Universitas Harvard. Buku ini membahas secara lebih luas bidang dari psikologi
industri. Meskipun sudah pada permulaan abad ke 20 dikenali kemungkinan
penerapan psikologi umum dalam perusahaan, penerapan, dan perkembangannya yang
pesat baru dimulai dalam dekade 1920.
Frederick Winslow
Taylor, seorang sarjana teknik, pelopor gerakan “scientific manajement” mencari
cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan
berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan struktur faal badan dan
anggota badan kita. Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi melakukan
eksperimen bersama-sama dengan para teknik industri menggarap obyek studi yang
baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan
kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikik dari manusia
sebagai tenaga kerja. Baru pada perang dunia ke dua sewaktu mesin-mesin yang
dibuat dan peralatan kerja (kapal terbang dan senjata) makin menjadi majemuk
yang canggih, para psikolog memainkan peranan yang penting dalam merancang
berbagai mesin dan peralatan. Melalui eksperimen ditemukan hukum-hukum dan
prinsip-prinsip umum yang diterapkan dalam menyusun suatu proses kerja yang
efisien, merancang, dan membuat alat-alat yang sesuai dengan kemampuan fisik
dan psikik manusia.
Dengan bekerjasama
dengan para sarjana teknik, para sarjana psikologi memberi keterangan tentang
kapasitas dan keterbatasan manusia dalam menggunakan peralatan canggih seperti
kapal terbang dengan kecepatan tinggi, kapal selam, dan tank, sehingga dengan
demikian mempengaruhi rancangan peralatan tersebut. Para sarjana
psikologi juga membantu para perancang teknik dalam tata letak panel alat,
sehingga kenop (tombol) dan kendali mudah untuk digunakan dan pameran visual
(visual display), seperti speedometer mudah dilihat dan dibaca. Pesawat Telepon
“pijit knop” adalah hasil penelitian yang dilakukan sarjana psikologi
industri yang menemukan bahwa memijit kenop lebih mudah, cepat, dan cermat
dibandingkan dengan memutar nomor/ angka (Schultz, 1982)
Psikologi industri dan
organisasi merupakan hasil perkembangan psikologi umum, psikologi eksperimen
dan psikologi khusus. Dewasa ini prilaku manusia dalam kaitannya dengan
kegiatan industri dan organisasi dipelajari guna pengembangan teori, aturan dan
prinsip psikologi baru yang berlaku umum dalam lingkup industri dan organisasi.
Misalnya teori motivasi dari Herzberg, teori hygiene-motivator, merupakan teori
yang dikembangkan dan berlaku dalam lingkup industri dan organisasi.
Di samping itu
alat-alat untuk mengukur perbedaan atar manusia juga masih tetap dikembangkan
guna meningkatkan kecermatan dalam melaksanakan pemeriksaan psikologis dengan
tujuan seleksi, penempatan, pengenalan diri, penyuluhan kejuruan dan
pengembangan karir. Psikologi umum untuk industri telah diketahui pada
permulaan abad ke-20, namun penerapannya secara luas baru berlangsung sekitar
tahun 1930-an. Psikologi diferensial dengan psikometrinya lebih cepat
diterapkan dan dikembangkan di industri, khususnya seleksi tenaga kerja.
Sampai perang dunia
ke-2 psikologi industri dan organisasi merupakan cabang psikologi yang
menerapkan ilmu psikologi. Psikologi industri sewaktu itu (belum ada tambahan
psikologi organisasi) kegiatan utamanya ialah menerapkan metode, fakta dan
prinsip-prinsip dari psikologi pada manusia sebagai tenaga kerja. Psikologi
industri dan organisasi melaksanakan penelitian ilmiah dalam upaya menjawab
pertanyaan-pertanyaan dasar tentang manusia dalam organisasi (dan juga tentang
organisasi itu sendiri). Ia mengembangkan teori-teori dan menguji kebenarannya.
Disamping itu psikologi industri dan organisasi juga menerapkan apa yang telah
ditemukan (Howell dan Dipboye, 1982).
Ilmu yang berkembang
dari kegiatan di atas dikenal dengan nama ergonomi, atau perekayasaan manusia,
atau psikologi perekayasaan.
Penelitian
Psikologi di Bidang Industri
Tahun 1924 dimulai
suatu seri penelitian di Hawthorne, Illinois, di pabrik dari Western Electric
Company. Penelitian ini mulai dengan mempelajari akibat dari aspek-aspek fisik
dari lingkungan kerja terhadap efisiensi pekerja. Para peneliti mencari jawab
terhadap intensitas lampu-penerangan ditingkatkan? Apakah suhu panas udara dan
kelembaban mempengaruhi produksi? Apa yang terjadi jika diadakan jam istirahat?
Hasil dari kajian
Hawthorne sangat menakjubkan para peneliti dan psikologik dari lingkungan kerja
secara potensial mempunyai arti yang lebih penting dari pada kondisi-kondisi
kerja fisik. Misalnya: mengubah intensitas lampu penerangan dari sangat terang
sampai hampir gelap tidak mengurangi taraf efisiensi dari kelompok pekerjanya.
Ada faktor-faktor yang stabil yang bekerja yang menyebabkan para pekerja dapat
mempertahankan taraf produksinya yang asli dalam kondisi kerja yang hampir
gelap.
Dalam kasus yang lain,
bila intensitas lampu penerangan dinaikkan, maka tingkat produksi naik.
Perubahan-perubahan lain diadakan, yaitu ada jam-jam istirahat, makan siang
bebas, jam kerja lebih pendek. Hasilnya, untuk setiap perubahan produksinya
naik. Hasil yang paling menakjubkan terjadi ketika semua perubahan ditiadakan,
yaitu hasil produksi tetap naik. Hasil kajian tersebut membuka lapangan baru
untuk dieksplorasi. Hal-hal yang diteliti, yang berlangsung selama lebih dari
sepuluh tahun, mencakup mutu dan corak penyeliaan (supervision),
kelompok-kelompok informal antara pekerja, sikap para tenaga pekerja terhadap
pekerjaaannya, komunikasi dan hal-hal lainnya yang sekarang diakui sebagai
hal-hal yang mampu mempengaruhi, bahkan mampu menentukan efisiensi, motivasi
dan kepuasan kerja dari pekerja. Bidang kegiatan lain di industri di mana
teori, aturan, dan prinsip psikologi umum diterapkan adalah bidang pelatihan
dan pengembangan menjadi penting artinya sewaktu perang dunia ke dua
berlangsung. Kekurangan akan tenaga terampil menyebabkan perusahaan
menggalakkan pelatihan dalam industri. Penerapan dari prinsip-prinsip belajar
sangat mempengaruhi efektivitas program-program pelatihan.
Mulai tahun 1960-an
penerapan psikologi di bidang penjualan, dengan mengadakan penelitian perilaku
konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut maka dimulai kegiatan promosi melalui
berbagai media untuk menarik konsumen. Para sarjana psikologi mendalami
hubungan antar manusia dalam industri, mempelajari organisasi sebagai suatu
keseluruhan, struktur dan iklim berbagai macam organisasi, pola dan gaya
komunikasi, struktur sosial formal dan informal yang ditimbulkan, untuk
menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.
Perkembangan Psikologi Industri dan
Organisasi di Indonesia
Perkembangan psikologi
di Indonesia dimulai akhir tahun 1949 atau awal tahun 1950 dengan adanya
tes-tes psikologi yang dilakukan oleh Balai Psichotechniek dan Pusat Psikologi
Angkatan Darat yang menggunakannya untuk seleksi dan penjurusan berdasarkan
pengukuran psikometris.
Baru pada tahun 1953,
Prof. Slamet Iman Santoso, mendirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psychologi dan
Balai Psychotechniek. Kedua lembaga tersebut kemudian dilebur menjadi bagian
Psikologi Kejuruan dan Perusahaan. Lembaga Pendidikan Psikologi, berkembang
menjadi Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tahun 1960
jurusan tersebut menjadi fakultas Psikologi Universitas Indonesia, dengan
psikologi Kejuruan dan Perusahaan sebagai salah satu bagiannya.
Bagian ini kemudian
menjadi jurusan Psikologi Industri dan Organisasi. Pengembangan jurusan ini
dipelopori oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Fakultas Psikologi
Universitas Padjajaran (1963), kemudian disusul oleh fakultas Psikologi UGM
(1965).
Pengertian Psikologi Industri dan
Organisasi
Pengertian PIO dari beberapa Ahli :
• PIO
merupakan penerapan prinsip-prinsip (misal: prinsip motivasi) dan metode-metode
psikologi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan perilaku manusia di
tempat kerjanya (Berry & Houston, 1993) .
• PIO
merupakan aplikasi, baik yang diperoleh dari teori dan penelitian yang
mempelajari masalah-masalah manusia di dalam organisasi, dan hal-hal yang
berhubungan dengan penggunaan sumber daya manusia di organisasi (Miner, 1992) .
Munandar (2012) menyampaikan bahwa PIO
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia:
Ø Dalam pernannya sebagai
tenaga kerja dan sebagai konsumen. Misal: sejauh mana pekerja cocok dg
pekerjaannya, bagaimana konsumen mengetahui akan produk tertentu.
Ø Baik secara perorangan
maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam
industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan manusianya dan
organisasinya.
Psikologi industri dan
organisasi merupakan hasil perkembangan psikologi umum, psikologi eksperimen,
dan psikologi khusus di mana penerapannya secara luas di bidang psikologi
industri berlangsung sekitar tahun 1930-an. Semenjak perang dunia ke-2
psikologi industri dan organisasi baru menjadi ilmu mandiri dengan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.
Melaksanakan penelitian ilmiah dalam kaitannya dengan peran/ perilaku manusia
dalam organisasi dan organisasi itu sendiri.
2.
Mengembangkan teori-teori dan menguji kebenarannya
3.
Menerapkan penemuan-penemuan baru.
Dengan
kegiatan-kegiatan tersebut, psikologi industri dan organisasi merupakan
keseluruhan pengetahuan yang berisi fakta, aturan, dan prinsip-prinsip tentang
perilaku manusia di bidang pekerjaan. Kemudian, pada situs wikipedia
diterangkan bahwa psikologi industri dan organisasi memfokuskan pada
menggembangan, mengevaluasi, dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh individu, dan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu
organisasi mempengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya. Jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa pengertian psikologi industri dan organisasi adalah
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan
konsumen baik secara perorangan maupun secara kelompok.
Adapun pengertian lainnya yaitu Psikologi Industri adalah cabang yang relatif baru psikologi yang diciptakan untuk perusahaan dan organisasi yang dibutuhkan struktur yang lebih. Psikologi Industri mampu menyediakan struktur ini dengan menilai perilaku karyawan demi kebaikan perusahaan. Hal ini sering disebut sebagai organisasi psikologi karena penekanannya pada analisis individu yang bekerja untuk berbagai organisasi.
Pada dasarnya, psikologi industri mempelajari perilaku karyawan dalam lingkungan kerja. Walaupun psikologi industri tidak dimulai sampai tahun 1920-an, disiplin telah berkembang pesat dan merevolusi tempat kerja dalam abad terakhir. Karena tempat kerja adalah suatu sistem sosial, penerapan cabang ilmu psikologi ini berguna dalam memahami kompleksitasnya.
Selama bertahun-tahun, psikolog telah
mempelajari bagaimana manusia makhluk telah berinteraksi dengan lingkungan
mereka dan satu sama lain, tetapi psikologi industri mulai
mengevaluasi interaksi antara orang-orang dan pekerjaan
mereka. Psikologi Industri dapat digunakan
untuk meningkatkan kepuasan kerja serta produktivitas perusahaan dan menjadi
penting bagi keberhasilan suatu organisasi.
Psikologi Industri mengacu pada proses perilaku pada
suatu organisasi, misalnya ketika mengevaluasi hubungan seseorang dengan
pekerjaan mereka. Mereka menganalisis cara seseorang bekerja, keterampilan
mereka, tugas, kewajiban, dan umum kepuasan dengan pekerjaan mereka
sehari-hari.
Informasi ini sangat membantu untuk sumber daya manusia departemen dan pengawas perusahaan yang harus membuat program pelatihan, dan manfaat sistem umpan balik, dan membuat keputusan perekrutan serta terlibat dalam praktek-praktek perekrutan. Sebagian besar perusahaan menggunakan psikolog industri untuk melatih staf mereka sendiri sehingga organisasi dapat berjalan lancar dan pada kapasitas puncak.
Aspek-Aspek Psikologi Industri
Salah satu aspek yang paling menarik
dari psikologi industri adalah
bagaimana perilaku karyawan mempengaruhi individu lain pada pekerjaan dan
organisasi secara umum. Psikologi Industri dapat
digunakan untuk mengurangi perilaku kontraproduktif, meningkatkan efektivitas
tim, dan meningkatkan semangat. Hal ini juga penting dalam resolusi konflik .
Banyak orang menemukan beban ketidakpuasan kerja mereka berakar dalam hubungan
mereka dengan manajer dan rekan. Untungnya, psikologi industri menyediakan
solusi untuk ini.
Walaupun
psikologi industri merupakan campuran
dari antropologi , konseling, sosiologi dan manajemen
industri, ada komponen utama yang digunakan dalam jenis psikologi. Beberapa
komponen utama termasuk evaluasi kepribadian karyawan, persepsi, serta sisi
biologis dari perilaku mereka. Dengan mendokumentasikan titik-titik kunci,
psikolog industri memiliki kemampuan untuk membantu organisasi meningkatkan
fungsi mereka dan mendirikan sebuah sistem yang mendorong pertumbuhan bagi perusahaan dan
karyawan.
Wawasan Psikologi Industri dan
Organisasi
Dengan berkembangnya
psikologi menjadi ilmu yang mandiri di mana wawasannya semakin luas, maka
kegiatannya tidak hanya menerapkan metode, fakta, dan prinsip-prinsip dari
psikologi pada manusia sebagai tenaga kerja, melainkan melaksanakan juga
penelitian dalam upaya menjawab pertanyaan dasar tentang manusia dalam
organisasi serta organisasi itu sendiri.
Organisasi sebagai
suatu sistem di mana sistem berinteraksi dengan sistem lainnya yang membentuk
suatu suprasistem. Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem yang
saling berinteraksi dan masing-masing subsistem terdiri dari sistem yang lebih
kecil yang saling berinteraksi. Dalam hal organisasi industri, sama seperti
organisasi secara umum di mana suatu sistem yang terdiri dari subsistem, yaitu
satuan kerja yang besar (misalnya divisi atau urusan).
-Satuan kerja yang besar ini terdiri
dari satuan-satuan kerja yang lebih kecil, misalnya bagian
-Bagian terdiri dari satuan yang lebih
kecil lagi, misalnya seksi dan seterusnya, sampai ke satuan kerja yang
terkecil, yaitu tenaga kerja.
Fungsi Psikologi sebagai Ilmu
•
Predict
mampu meramalkan apa, bagaimana dan mengapa tingkah laku/ kejadian itu terjadi.
Misal: terjadi konflik dalm kelompok à kinerja
menurun.
•
Control
.
Mampi mengendalikan tingkah laku/ kejadian sesuai dengan yang diharapkan.
Misal: kinerja menurun diberikan pelatihan karyawan.
•
Explain
mampu
menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku/ kejadian terjadi. Misal:
banyak terjadi pekerja yang absen di perusahaan.
Psikologi Industri & Organisasi
• Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) merupakan
cabang dari psikologi umum dan lebih dikenal sebagai psikologi khusus.
• PIO merupakan ilmu yang mempellajari
perilaku manusia yang berkaitan dengan:
Ø Interaksi manusia
dengan lingkungan kerjanya (penerangan, suhu udara, kebisingan, dll)
Ø Aktivitas-aktivitas
industri & organisasi
Ø Proses produksi
Ø Dan berkaitan erat
dengan efisiensi dan produktivitas kerja
Major Field
Psikologi Industri/Personel
Job analisis, rekrutmen, seleksi
pegawai, penentuan level gaji, pelatihan pekerja, dan evaluasi kinerja
Psikologi Organisasi
Isu kepemimpinan, kepuasan kerja,
motivasi, komunikasi organisasi, manajemen konflik, perubahan organisasi, dan
proses kelompok dalam organisasi
Psikologi Faktor Manusia
Design tempat kerja, interaksi
mesin-manusia, ergonimis, dan stres kerja.
Tokoh-tokoh Pelopor PIO...
Walter Dill
Scott
Ø Tahun 1901 mengatakan
tentang kemungkinan penggunaan psikologi dalam periklanan
Ø Menerbitkan buku The
Theory of Advertising (1903)
James McKeen
Scout
Ø Orang pertama yang
menggunakan alat tes untuk seleksi, bertujuan untuk mengukur perbedaan
kapasitas intelektual individu
Hugo
Mustenberg
Ø Mengeluarkan buku Psychology
of Industrial Efficiency tahun 1913
Ø Mengemukakan bahwa
efisiensi diperoleh dari tiga hal:
• Metode
seleksi karyawan
• Metode
pelatihan
• Strategi
design kerja & tata letak
Fredrick
Winslow Taylor
Ø Menekankan study
analisis waktu dan gerakan
Ø Menciptakan berbagai
alat mekanik disesuaikan dengan struktur faal badan kita
Ø Mulai adanya kerjasama
antara sarjana teknik dg sarjana psikologi eksperimen terkait dg kesesuaian pada
lingkungan kerja fisik dan psikis dari manusia
Ø Misal: menciptakan
mesin dan peralatan perang, menentukan di mana knop & kendali diletakkan,
tombol knop pd pesawat telpon.
Peran PIO
- Sisi Konsumen (pengguna barang & jasa)
Berperan dalam memasarkan/ mempromosikan barang atau jasa hasil produksi kepada
pembeli. Misal: Iklan kosmetik, iklan layanan masyarakat.
- Sisi Kesejahteraan pekerja
Memberikan suatu formula agar suatu
pekerjaan tidak terlalu menekan. Misal: target kerja yg objektif, kompensasi yg
adil.
- Sisi Produsen (penghasil barang & Jasa)
Memproduksi barang dan jasa itu bisa lebih produktif dan efisien serta murah.
Oleh karena itu PIO mempelajari mengenai:
Ø Efisien, efektif, dan
produktif dalam pelaksanaan kerja perusahaan (biaya minim untung besar)
Ø Setting lingkungan
kerja yang kondusif, baik fisik maupun psikis
Ø Rekrutmen, seleksi, dan
penempatan calon karyawan yang tepat
Ø Pemberian kesejahteraan
karyawan yang seimbang dengan kinerja
- Sisi Organisasi
PIO berusaha memberikan langkah-langkah untuk memecahkan masalah terkait dengan
konflik/ masalah. Misal: dilakukan FGD, Outbond
- Sisi Keahlian Manajemen
PIO mampu memberikan solusi yang efisien dan efektif dalam merencanakan dan
mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran organisasi.
misal: proses rekrutmen yang tepat, dg menetapkan job des dan job spek.
Spesialisasi PIO
Dewasa ini PIO semakin berkembang dengan
pesat sehingga dibuatlah spesialisasi khusus, antara lain:
- Psikologi Personalia
Mempelajari mengenai pengelolaan tenaga
kerja mulai dari perencanaan, penerimaan, penempatan, pengembangan,
pemeliharaan sampai keluarnya karyawan dari perusahaan
- Perilaku Organisasi
Mempelajari perilaku manusia dalam
organisasi, baik secara individual, kelompok maupun secara organisasi untuk
meningkatkan performasi
kerja
- Psikologi Konsumen:
mempelajari dinamika perilaku
pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian, penelitian konsumen dan
strategi dalam menarik minat konsumen/ pemasaran serta perlindungan hak-hak
konsumen
- Analisis Jabatan
mempelajari setiap jenis pekerjan, misal kedudukan dalam organisasi, proses kerja,
peralatan dan persyaratan kerja. Tujuan utamanya adalah menyusun deskripsi dan
spesifikasi jabatan.
- Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
mempelajari mengenai masalah-masalah kesehatan di lingkungan kerja, seperti drug
abuse, kesehatan mental, stres kerja, kecelakaan kerja dan pencegahannya.
Misal SOP (standart operating prosedure)
- Ergonomi (Human Factors engineering & Design)
mempelajari
mengenai interaksi manusia dan mesin di tempat kerja, seperti desin peralatan
dan lingkungan kerja, adar tercipta keamanan dan kenyamanan bekerja.
- Psikologi Sumber Daya Manusia (SDM)
mempelajari proses pengembangan SDM secara individual, kelompok maupun dalam
konteks organisasi, misal: Pengadaan tenaga kerja, penghargaan, pengembangan
tim, dll.
Peluang Karir di PIO
Ø Peran: sebagai peneliti, konsultan, pelatih/ trainer
Ø Lokasi:lembaga pendidikan, pelayanan kesehatan, konsultan
perusahaan, konsultan pemerintahan, pengembangan organisasi, dll.
Ø Bidang kerja
- Rekrutmen: Perencanaan, seleksi dan penempatan
- Pelatihan dan pengembangan : training motivasional, kepemimpinan, manajemen (seperti: team work, problem solving, TQM, group dynamic, decision making, group therapy, managing of conflict, feed back, dan pembinaan
- Job establishment: job analysis, job evaluation, grading, carrier path/ planning
- Organization methods: visi, misi, teori organisasi, deskripsi posisi
- Riset: mengenai motivasi, job satisfaction, disiplin, produktivitas, corporate culture, dll.
- Masalah-masalah individual
- Ergonomic/ Human Factor Engineering
- Riset pasar
- Hubungan industrial
- Public relation
Dalam Psikologi Industri dan Organisasi
terdapat dua wilayah besar yaitu
- Psikologi Kerja (Work Psychology) / Psikologi Industri, dimana biasa dikenal dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management). Fokus pada unit kecil.
- Psikologi Organisasi (Organizational Psychology), dimana biasa dikenal mengkaji perilaku organisasi (organizational behavior). Fokus pada unit besar.
Studi
tentang perilaku dalam konteks kerja dan organisasi mulai tahun 1990 dimana
mulai dikenal scientific management, teori organisasi klasik, the hawthorne
studies, pendekatan relasi manusia, pendekatan system sosial-teknis, teori
kontigensi, teori tentang transformasi organisasi, budaya organisasi,
organisasi pembelajar (the learning organization), kerjasama, total quality
management dan psikologi positif
Karir Psikolog Organisasi dan Kerja
Hal-hal yang menarik dalam berkarir sebagai psikolog organisasi dan kerja adalah :
Karir Psikolog Organisasi dan Kerja
Hal-hal yang menarik dalam berkarir sebagai psikolog organisasi dan kerja adalah :
- Banyak kesempatan karir. Dapat bekerja di departemen sumber daya manusia pada swasta maupun prganisasi pemerintahan atau pada perusahan konsultan
- Menantang karena wilayah baru dan memberikan kesempatan untuk belajar,bervariasi dan memberikan kebebasan (autonomi).
- Dibutuhkan karena organisasi menyadari manejemen potensi sumber daya manusia adalah kunci sukses usaha
- Dapat bekerja dalam organisasi atau menjadi wirausaha dengan membuat usaha sendiri.
Kelemahan berkarir sebagai psikolog organisasi dan kerja adalah sebagai
berikut :
- Banyak pekerja membutuhkan gelar master atau doctoral dalam psikologi organisasi dan kerja
- Beresiko untuk burnout
- Banyak berinteraksi secara intensif dengan orang, bila tidak suka maka akan membuat rasa frustasi
- Berupaya membantu orang lain, akan tetapi akan membuat frustasi karena mereka tidak ingin berubah.
Sumber Pustaka :
Munarwan, A.S. 1988. Psikologi
Industri. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
kajian yang cukup bermanfaat, namun saya akan mengoreksi mengenai sumber pustaka yg telh dicantumkn. judul buku psikologi industri yg diterbitkan oleh Universitas Terbuka di Jakarta ditulis oleh MUNANDAR, bukan Munarwan
BalasHapusterima kasih
BalasHapus